Jelang akhir pekan Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang, Dede Pramiadi Asmara ingatkan masyarakat yang akan berwisata untuk sadar menjaga keselamatan diri dan kebersihan.
Berkaca pada kejadian sepekan lalu, Dede manyampaikan ada dua hal utama yang perlu disadari oleh masyarakat yang akan berwisata.
“Pertama, menjaga keselamatan, tidak banyak yang menyadari hal itu bagian dari tanggung jawab masyarakat sendiri. Misal contohnya berkendara tanpa helm, kemudian cara berkendara yang membahayakan diri sendiri dan orang lain,” kata Dede di kantornya, Kamis (12/5/22)
Bagian kedua yang dimaksud oleh Dede ialah. kebersihan. “Banyak keluhan sampah di tempat wisata, tapi saat ditelusuri, sampah tersebut ternyata dibawa pengunjung juga.”
Sepekan lalu seorang anak usia sembilan tahun tenggelam di area wisata alam Green Canyon Karawang pada Kamis (5/5/22). Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang mengatakan kejadian tersebut diketahui dari laporan kepolisian Cariu, Bogor.
“Jadi infonya dari polisi di Cariu Bogor, ada anak umur 9 tahun tenggelam di wisata Green Canyon Karawang-Bogor,” kata Kepala BPBD Karawang Yasin Nasrudin Jumat lalu. (6/5/22).
Menurutnya, kejadian anak tenggelam itu pukul 14.00 WIB. Korban bernama Aditya tenggelam saat terlepas dari pegangan orang tuanya saat sedang bermain air terjun di Green Canyon Karawang.
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang, Dede Pramiadi Asmara mewakili Disparbud mengucapkan turut berduka yang mendalam kepada keluarga almarhum dan doa semoga amal ibadah almarhum diterima Allah SWT.
Seperti yang diungkapkan di atas, Dede kemudian menjelaskan titik lokasi kejadian kemarin itu ada di sisi bagian Bogor, terlepas itu warga mana. Penanganan ditangani oleh yang memiliki wilayah hukum.
“Kejadian itu di wilayah Bogor, ditangani oleh pengelola dari sisi bagian wilayah yang bersangkutan, dibawa ke puskesmas juga ke Cariu Bogor, yang mengamankan pun dari Babinsa dan Kamtibmas Bogor. Termasuk yang mengantarkan almarhum pun dari pengelola sana juga,” jelas Dede saat ditemui di kantornya.
Kemudian Dede juga menjelaskan pasca kejadian, mitigasi risiko sudah berjalan. “Hal yang disayangkan itu almarhum kemarin tidak menggunakan pelampung. Padahal pelampung disediakan di lokasi. Kita tidak tahu apa yang terjadi,” terangnya.
Setelah kejadian dan melakukan evaluasi, pengelola dan dinas pariwisata di dua daerah sepakat untuk melakukan sterilisasi beberapa hari setelah kejadian. “Kita khawatir ada terjadi peristiwa serupa.”
“Penindakan dari pengelola juga langsung mengajukan klaim asuransi, sama di Karawang juga pasti kita ajukan klaim asuransi untuk santunan. Jangankan kecelakaan sampai meninggal dunia, ada kecelakaan luka juga bisa diajukan klaimnya. Karena dua pengelola ini sudah bekerja sama dengan asuransi atas dasar dari imbauan kita sebelumnya berdasarkan mitigasi risiko.”
Dede mengingatkan jumlah mata tiap pengawas di area wisata itu hanya dua. “Jika ada sepuluh pengawas, ada dua puluh jumlah mata, sementara yang datang ada berapa banyak,” kata Dede.
Jelang akhir pekan, Dede ingatkan kembali tugas setiap masyarakat untuk menjaga diri dan kebersihan di area wisata dan di mana pun, terlebih jika membawa anak kecil.
“Lakukan pengawasan, jangan sampai lengah, apalagi jika membawa anak. Kemudian tempat sampah sudah disediakan. Main di tempat wisata buang sampah sembarang sementara di mol itu buang sampah pada tempatnya. Saya enggak menghakimi masyarakat, tapi menyadari dua hal itu bagian dari kewajiban kita.”
Komentar