Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang berencana melebarkan jalan di daerah interchange Karawang Barat. Sebelumnya sekitar dua minggu yang lalu, Pemkab Karawang sudah melakukan penertiban bangunan semi permanen yang berdiri di sepanjang jalan interchange tersebut.
Kemudian kami coba mendatangi DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) Karawang. Kami bertemu dengan Melie Rahmawari selaku Kabid (Kepala Bidang) PPKH (Pengendalian Pencemaran dan Keankearagaman Hayati) pada DLHK Karawang. Ia juga membenarkan bahwa sepanjang jalan Interchange akan dilakukan penghijauan dan pelebaran. Ia selaku Kabid PPKH bertugas mempercantik sepanjang jalan dengan menanam pohon.
“Rencanya sih di antaranya Tabebuya, kemudian di medianya kita coba tanam Bogenvil,” ujar Melie.
Ia juga menjelaskan bahwa penataan jalan dan taman ini akan menggunakan anggaran CSR dari perusahaan. Namun tetap saja, keseluruhan anggaran tidak menggunakan dana CSR, DLHK juga akan menggunakan APBD, namun Melie belum bisa mengatakan anggaran pastinya berapa.
Setelah bertemu dengan Melie, kami coba menghubungi Kepala DLHK Karawang Wawan Setiawan, menurutnya kini DLHK akan menggarap dua penataan taman yang di antaranya taman di Karawang Barat dan taman di Pasar Rengasdengklok. Keduanya menggunakan dana APBD sebesar 2 miliar. Sehingga kemudian anggaran yang kurang untuk penataan taman Karawang Barat akan ditutup oleh dana CSR.
“Saya juga mendengar katanya nanti bakal disokong oleh dana CSR,” jelas Wawan saat wawancara dengan tim Kopipagi.id Jumat, 27 Januari 2022 di kantornya.
Wawan membenarkan bahwa penataan pedagang di sepanjang jalan interchange dilakukan untuk pelebaran jalan. Namun ia belum bisa memastikan kapan proyek pelebaran tersebut akan dilakukan, sebab itu bukan bagian tugas pokoknya. Meski begitu, ia menjelaskan bahwa PRKP sudah membuat DED-nya.
“Mungkin tinggal menunggu eksekusi saja, soalnya kalo ditanya soal itu saya kurang tahu,” ujar Wawan.
Wawan juga menjelaskan sambil menunggu proyek pelebaran tersebut dilakukan, DLHK mempersiapkan diri untuk membeli tanaman. Ia mengatakan bahwa pembelian tanaman tersebut berjenis Tabebuya dan Bogenvil untuk bibitnya dan dibeli di daerah Jawa.
Penanaman awal tanaman tersebut akan dilakukan di beberapa titik saja, seperti di taman Karawang Barat hingga sekitaran Rumah Makan Saung Ajo dan kemudian dari jembatan Badami hingga Resinda. Seperti yang dijelaskan oleh Melie bahwa penanaman pohon tersebut dilakukan dengan menggunakan alat berat. Sehingga nanti bidang kebersihan yang akan mengerjakannya.
Selain itu, Wawan berencana di sepanjang jalan interchange itu akan dijadikan tempat bisnis tanaman. Sehingga ia membuka selebar-lebarnya pada masyarakat sekitar daerah tersebut untuk membuka toko di sana. Ia ingin pengguna jalan tersebut merasa terhibur dengan melihat tanaman ketika hendak ke kota.
“Kan nanti kalau misalkan ada yang jualan tanaman di sana kan orang yang mau ke kota teh seneng lihatnya, syukur-syukur buat tertarik beli,” pungkas Wawan.
Komentar