Ratusan warga Dusun Baka Huma, Desa Sekarwangi, Kecamatan Rawamerta bakal menggelar aksi demonstrasi di depan kompleks Pemda Karawang, Rabu mendatang. Warga menuntut ganti rugi atas dugaan pencemaraan di kawasan eksplorasi PT Pertamina EP.
“Aksi tersebut lantaran warga sudah habis kesabaran akibat dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan Pertamina setahun ke belakang,” ungkap Direktur LBH Cakra, Hilman Tamimi.
Warga menuntut ganti rugi dari Pertamina. Sebab, hasil panen di area sawah seluas satu hektare yang tadinya mencapai tujuh ton, kini turun menjadi empat ton sejak adanya proyek eksplorasi.
“Kami minta itikad baik-baik pertamina untuk mengganti kerugian warga, karena adanya eksplorasi tersebut secara tidak langsung berdampak pada kualitas lahan pertanian,” sambung Hilman.
Selanjutnya, ia mendesak pemerintah agar memfasilitasi warga memperjuangkan haknya. “Ini adalah jeritan hati warga Karawang, jangan sampai rakyat Karawang malah termarjinalkan di tengah eksplorasi di atas tanah mereka sendiri,” jelasnya.
Pertamina, kata dia, secara tidak langsung beroperasi dari modal rakyat, baik dari pajak dan pendapatan lainnya, maka semestinya tidak menutup mata atas keresahan warga terdampak.
“Dari kepentingan nasional, Pertamina ditarget memproduksi 1 juta barel minyak per hari, dan bagi Pertamina ini adalah energi positif. Nah jangan sampai hanya pertamina saja yang mendapat energi positif, sedangkan masyarakatnya tidak.”
“Masyarakat terdampak pun harus mendapatkan energi yang sama,” katanya.
Selain aksi, LBH Cakra juga sudah melayangkan surat permohonan audiensi ke DPRD Karawang. Rencananya, setelah aksi, perwakilan warga akan bertemu anggota DPRD untuk mengadu.
Komentar