Guna mengantisipasi adanya penimbungan serta memastikan stok minyak goreng masih banyak, Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono diiringi Kabag Ekonomi, Asda II, muspika, serta pewakilan Dandim 0604/Karawang melakukan pengecekan ke lapangan. Tempat pertama yang dituju adalah agen penjual minyak goreng yang hampir menjual ke setiap sudut perkotaan, PT. Lumbung Sejati yang berlokasi di jalan terusan Pasar Johar. Di gudang tersebut, Aldi bertemu dengan pemilik perusahaan tersebut yaitu Puput.
Sesampainya di lokasi, Aldi langsung memastikan stok barang serta harga jual minyak goreng yang dijajakan oleh Puput. Dalam percakapan, Puput mengatakan bahwa minyak goreng selalu ada, namun sempat mengalami kelangkaan. Namun, Puput memastikan bahwa sampai pada hari sidak tersebut, ia selalu menjual harga sesuai dengan anjuran pemerintah.
“Barang memang tidak banyak, namun kami menjual dengan harga yang sesuai seperti anjuran pemerintah,” ujar Puput ketika didatangi Forkom Pemda Karawang pada Selasa, 15 Maret 2022.
Aldi beserta tim juga senpat mengecek ke dalam gudang untuk memastikan bahan pokok tersebut. Sesuai pantauan kami, memang minyak goreng dalam bentuk kemasan memang tidak banyak, begitupun juga minyak goreng curah yang hanya tersisa beberapa ton besar. Meski begitu, Aldi memastikan bahwa minyak goreng akan selalu ada dan tidak akan kekurangan.
“Di PT Lumbung Sejati stok masih ada walaupun jumlahnya terbatas,” jelas Aldi.
Untuk mengantisipasi distribusi tersebar ke seluruh elemen masyarakat, Aldi menyarankan agar penjualan dilakukan pada langganan atau toko yang selama ini membeli di gudang tersebut. Ia juga mengatakan agar tidak menjual orang atau toko yang terpantau baru membeli minyak goreng. “Saya sampaikan pada pemilik perusahaan agar menghindari penimbunan,” tegas Aldi.
Puput juga mengonfirmasi bahwa selama ini tidak ada pembeli baru, ia menjual pada toko atau orang-orang yang sudah menjadi langganan di perusahaannya. Ia juga tidak menjual dalam bentuk kemasan, sehingga ia bisa memantau pembeli yang datang.
“Sehari mungkin bisa 60 toko, kita juga gak nerima pelanggan baru,” jelas Puput.
Setelah selesai melakukan sesi wawancara, Aldi beserta tim lantas berngkat menuju Pasar Johar. Perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit menuju Pasar Johar dari gudang PT Lumbung Sejati. Sesampainya di pasar, Aldi langsung mengunjungi beberapa toko yang menjajali minyak goreng.
Selama melakukan obrolan dengan penjual, Aldi selalu mengingatkan agar menjual pada pembeli langganan saja. Ia juga mengatakan dengan alasan yang sama, yaitu mengantisipasi terjadinya penimbunan. Selain itu, ia juga memastikan harga jual minyak goreng yang di pasar tersebut.
“Tadi minyak curah satu kilogram ada yang 17 ribu-18 ribu, harga variatif, untuk minyak goreng kemasan sekitar 18 ribu,” jelas Aldi.
Setelah melakukan pengecekan ke hampir 5 toko dan 1 agen penjual minyak goreng, Aldi mengatakan bahwa stok barang di Pasar Johar masih ada. Ia juga memastikan bahwa di Karawang dalam beberapa waktu ke depan tidak akan mengalami kelangkaan minyak goreng. “Artinya kondisi masih sangat stabil, masyarakat tidak perlu khawatir,” ujar Aldy.
Ia juga mengatakan akan terus melakukan pemantauan di setiap distribusi minyak goreng di Karawang guna memastikan penjualan dilakukan secara merata dan tidak ada penimbunan.
“Kemudian kami mengimbau pada toko agar tidak melakukan penimbunan, kami terus melakukan pengecekan dan pengawasan secara merata untuk distribusi minyak goreng baik kemasan ataupun curah secara baik,” tegas Aldi.
Selain memastikan pada pedagang di pasar, ia juga menyampaikan ke semua elemen masyarakat agar tidak melakukan penimbunan minyak goreng. Selain itu, ia meminta masyarakat agar segera melapor ketika mengetahui ada penimbunan minyak goreng di Kabupaten Karawang.
“Apabila temen-temen menemukan atau mendapatkan informasi terkait penimbunan segera lapor Pak Kapolres,” pungkas Aldi.
Komentar