KopiPagi.ID
  • Telisik
  • Tajuk Rencana
  • Tulisan Pembaca
  • Opini
  • Cerpen
  • Podcast
  • Telisik
  • Tajuk Rencana
  • Tulisan Pembaca
  • Opini
  • Cerpen
  • Podcast
Tidak ditemukan
Lihat semua hasil
KopiPagi.ID
Beranda Telisik

Penjaga Makam Pahlawan: Beban Tinggi, Penghasilan Rendah

Redaksi oleh Redaksi
18 Agustus 2021
A A
Penjaga Makam Pahlawan: Beban Tinggi, Penghasilan Rendah
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Selalu ada cerita di balik peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Ada cerita kepahlawanan yang diulang-ulang, ada juga kisah-kisah sejarah di balik peristiwa sebelum proklamasi. Cerita-cerita itu disiarkan dari mulut ke mulut, ditulis di banyak buku, sementara sebagian besar aktor-aktor pelaku sejarah beristirahat selamanya dalam kubur. Tulisan ini akan mengangkat seseorang yang merawat mereka.

Makruf berusia 49 tahun saat cerita ini ditulis, Selasa (17/8) kemarin. Topi hitam berlogo Fila yang ia kenakan mengingatkan saya pada batas usia pensiun pesepakbola. Fila adalah brand yang identik dengan produksi perlengkapan olahraga. Normalnya, pesepakbola mendekati usia pensiun di umur 35. Bila menggunakan ukuran usia manusia yang bisa tembus rata-rata di angka 60, umur 35 termasuk belia. Batas usia pensiun semakin bergeser manakala kita membicarakan olahraga paling muda sekaligus paling populer saat ini: e-Sport.

Pemain e-Sport terutama di skena mobile gaming, memasuki usia pensiun di umur 25. Alasannya, saraf motorik manusia terutama yang terhubung dengan gerak refleks bakal menurun fungsinya seiring usia. Padahal, refleks terutama di jari, adalah aset paling utama atlet mobile gaming. Namun jalan atlet e-Sport usia 26 tahun ke atas tidak berakhir. Ada begitu banyak pilihan karir. Salah satunya jadi pelatih, atau brand ambassador, atau Youtuber Gaming. Industri gaming menawarkan kekayaan hampir setara dengan industri olahraga populer lain.

Topi Fila milik Makruf tentu tidak orisinal. Warna logo Fila milik Makruf seluruhnya putih. Sementara yang asli berwarna biru dengan aksen merah di huruf “F”.

Baca Juga

KONI Karawang Target Masuk 10 Besar di Porprov Jabar 2022

Disparbud Karawang Curhat Anggaran Pemeliharaan Kampung Budaya Ditolak Dewan

Elf Lindas Pemotor di Tamelang, 7 Meninggal, 10 Luka

Polisi Dalami Kemungkinan Korban Dibunuh dalam Kasus Bocah S

Berbeda dengan industri olahraga tempat di mana Fila yang asli mengeruk ceruk, dan usia pensiun atlet olahraga kebanyakan, Makruf hidup dalam keadaan serba terbatas. Usianya 49, hampir memasuki usia pensiun bagi kebanyakan pegawai swasta dan PNS. Kalau Makruf jadi pesepakbola, ia sudah harus gantung sepatu bertahun-tahun lalu. Tapi Makruf masih bekerja sebagai pengurus Taman Makam Pahlawan Karawang di Desa Pancawati, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang. Tanpa jaminan masa tua. Tanpa ia tahu pada usia berapa seharusnya ia pensiun.

“Sudah lama, lupa lagi,” jawab Makruf singkat ketika ditanya tahun berapa tepatnya ia mulai bekerja sebagai pengurus pemakaman. Tapi Makruf tidak pernah lupa berapa lama dirinya berkarir sebagai pengurus pemakaman: 16 tahun. Bila menggunakan hitungan Makruf, berarti ia mulai bekerja sejak tahun 2005 ketika berusia 33 tahun.

Karirnya dimulai saat almarhum Solih, bapak mertuanya sendiri, mengajaknya mengurus Taman Makam Pahlawan. Sejak itu ia berkenalan dengan kurang lebih 500 nisan di area seluas empat hektare.

Sebagai orang yang diajak, Makruf tidak terima begitu saja ajakan mertuanya. Ada yang mengganjal. Apalagi kalau bukan penghasilan?

Pertama kali memulai karirnya sebagai perawat pemakaman, Makruf dibayar Rp 400 ribu per bulan. Bayarannya perlahan-lahan naik, jadi Rp 500 ribu, lalu Rp 600 ribu, Rp 700 ribu, sampai Rp 800 ribu. Stop. Saat mendapat honor Rp 800 ribu per bulan, Makruf berhenti.

“Saya pernah berhenti waktu digaji Rp 800 ribu per bulan. Pertama karena gajinya kecil, kedua karena gajinya dirapel, dibayar tiga bulan sekali. Karena saya juga wajib jaga setiap hari,” kenangnya. Ia menambahkan, sejak 2015 silam sampai sekarang, gajinya sudah dibayar rutin sebulan sekali.

Selama satu tahun, ia berhenti total dari dunia pengurus pemakaman. Ia ingin hidup normal, dengan penghasilan normal. Dulu, pertama kali bekerja di Taman Makam Pahlawan, Makruf hanya bekerja berdua bersama Solih. Makruf berperan sebagai penjaga, Solih kebagian tugas pemeliharaan. Kini, pegawai Taman Makam Pahlawan jadi empat termasuk Makruf. Meski sudah empat, tugas Makruf tetap sama. Ia menjaga pemakaman, tiga lainnya memelihara area makam. Karena tidak mengenal sistem shift, Makruf menjaga tanpa batas waktu. Selama gerbang makam terbuka, Makruf adalah orang pertama yang akan ditemui peziarah.

“Tidak standby terus setiap hari, tapi karena pintunya terbuka (terus), suka ada yang keluar masuk orang yang tidak dikenal. Kadang pulang buat sembahyang dan mengerjakan keperluan lain,” katanya.

Makruf kembali ke pemakaman pada suatu hari setelah satu tahun berhenti kerja di sana. Tanpa membawa satu tujuan, tanpa kemenyan ataupun bunga-bunga. Ia hanya ingin berkunjung. Itu saja.

Pada kunjungannya ini, ia tidak ingat persis apa yang terjadi. Kata orang, ia kesurupan arwah tentara yang berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa. Berbekal sepotong informasi itu, demi melengkapi ingatannya, ia lalu bertanya ke seorang ustaz yang ia panggil “Pak Haji”.

Pak Haji adalah orang yang mengobatinya dari kesurupan. Dari keterangan Pak Haji, Makruf diberitahu kalau para karuhun di pemakaman menyukainya. “Para karuhun sudah tahu, cocok, dan menyatu,” kata Makruf menirukan omongan Pak Haji.

Makruf lalu memutuskan kembali bekerja di Taman Makam Pahlawan sampai sekarang. Honor terakhir yang ia terima adalah sebesar Rp 1.250.000 per bulan. Atau sekitar Rp 42 ribu sehari atau setara dengan sebungkus Gudang Garam Filter plus dua kali makan di Warteg dengan menu seadanya. Sebagai perbandingan, per tahun 2021, UMR Karawang ditetapkan sebesar Rp 4,7 juta per bulan mengacu pada Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 561/Kep.774-Yanbangsos/2020. Besaran penghasilan Makruf tidak masuk dalam kategori apapun dalam keputusan Gubernur. Gubernur pun sepertinya belum mau membuat kategori Upah Sangat Minimum Regional mengacu pada besaran upah Makruf dan ratusan orang lain di luar sana.

Ada tiga waktu di mana ia dan ketiga rekannya kerepotan. Pertama, ketika momen peringatan HUT RI, saat di mana semua orang termasuk pejabat mengingat jasa para pahlawan. Kedua, saat puncak musim kemarau karena mereka harus kerja ekstra menyapu daun yang berguguran. Ketiga, saat puncak musim hujan karena rumput tumbuh lebih subur dari biasanya dan harus dibersihkan segera. Di luar waktu itu, meski kekurangan orang, Makruf dan ketiga rekannya masih bisa bekerja dengan baik.

“Tadinya saya mau (usul) nambah orang lagi sama honor naik lagi. Keinginan kami di HUT RI ini, ada perhatian dari pemerintah untuk tambah honor petugas,” kata Makruf entah kepada siapa. Saat wawancara hanya ada para wartawan, dirinya, dan belasan nisan yang kaku. (yuh)

Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

KONI Karawang Target Masuk 10 Besar di Porprov Jabar 2022
Telisik

KONI Karawang Target Masuk 10 Besar di Porprov Jabar 2022

18 Mei 2022
Disparbud Karawang Curhat Anggaran Pemeliharaan Kampung Budaya Ditolak Dewan
Telisik

Disparbud Karawang Curhat Anggaran Pemeliharaan Kampung Budaya Ditolak Dewan

17 Mei 2022
Elf Lindas Pemotor di Tamelang, 7 Meninggal, 10 Luka
Telisik

Elf Lindas Pemotor di Tamelang, 7 Meninggal, 10 Luka

15 Mei 2022

Komentar

TERPOPULER

  • Satu Meninggal, Begini Kronologi Bentrok LSM di Karawang

    Satu Meninggal, Begini Kronologi Bentrok LSM di Karawang

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Polisi Ungkap Lima Tersangka Bentrok LSM, Tentara: Jangan Coba-coba Ganggu Keamanan

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Pengusaha Nasi Padang Gor Panatayuda Dibunuh Istri Pakai Jasa Pembunuh Bayaran

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Guru SD di Karawang Kulon Keguguran Diduga Karena Kekerasan Fisik dari Orangtua Murid

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Dua Anggota Ormas Diserang Orang tak Dikenal di Alun-alun, Satu Meninggal, Satu Kritis

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tentang Kopipagi.ID
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan & Kerjasama
  • Karir

© 2021 kopipagi.id. All rights reserved

Tidak ditemukan
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Iklan dan Kerjasama
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi Kopi Pagi
  • Telisik

© 2021 kopipagi.id. All rights reserved

Jangan ditiru