Dua mayat diduga sepasang kekasih ditemukan meninggal dunia di penginapan sekaligus rumah makan Sumber Rezeki, Dusun Muara 01, RT/RW 001/001, Desa Ciparage, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Minggu (12/9) jam 19.30 WIB.
Korban perempuan bernama Ernawati (32), seorang janda warga Desa Cikuntul, Kecamatan Tempuran. Dan korban satunya bernama Dasun (30), seorang pria beristri warga Desa Jarong, Kecamatan Cilamaya Kulon.
“Hubungan mereka pacaran. Ernawati baru pulang dari Taiwan sebagai TKI (Tenaga Kerja Indonesia). Sementara Dasun adalah pria beristri, istrinya ini juga kerja di Taiwan sebagai TKI,” kata Kapolsek Tempuran AKP Rigel Suhakso, Senin (13/9).
Hari sebelumnya, Minggu (12/9) siang, keduanya memesan kamar dan makan siang di rumah makan Sumber Rezeki. Ernawati mengendarai motor NMax baru berplat nomor T 2195 QY. Sementara Dasun mengendarai Honda Vario berplat nomor T 6511 PQ. Keduanya datang berbarengan.
Saksi mata kejadian, Casyanti mengantar makan siang ke kamar nomor dua yang mereka pesan. Nasi dan ikan bakar itu disimpan Casyanti di dalam kamar. Ketika itu, Casyanti sama sekali tidak mencurigai gerak-gerik korban. Begitu Casyanti keluar, korban lalu menutup dan mengunci pintu.
Suami Casyanti, Samsul Bahri (26), seorang nelayan sekaligus penjaga rumah makan mencurigai kedua korban karena sampai jam 19.30 WIB tidak kunjung keluar kamar.
Samsul Bahri lalu mengetuk pintu kamar yang dipesan korban. Tidak ada jawaban, Samsul makin curiga. Ia lalu menggedor pintu kamar. Namun tetap tidak ada jawaban.
Samsul lalu nekat memanjat memanjat dan naik ke atap rumah. Dari atap kamar, Samsul memang menemukan Ernawati dan Dasun, namun keduanya sudah tidak bernyawa.
“Dasun ditemukan sudah dalam kondisi tergantung, ada sayatan senjata tajam di pergelangan tangan sebelah kiri tepat di nadi. Sedangkan Erna terbujur kaku dengan kondisi muka tertutup bantal dan seprai. Terdapat luka memar dan bengkak di mata sebelah kanan,” kata Rigel.
Penyebab kematian Erna diduga karena dibekap menggunakan bantal setelah sebelumnya dipukul.
Jenazah Dasun tergantung menggunakan kain samping kebat berwarna hijau disambung handuk warna putih. Diduga kuat Dasun bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangan lalu gantung diri setelah mengeksekusi kekasihnya Erna.
Keluarga dari pihak Dasun dan Erna sepakat untuk tidak melakukan autopsi. “Kedua keluarga sudah membuat surat keberatan autopsi,” katanya.
Pihak keluarga, kata polisi, sudah menjemput jenazah kedua korban di kamar mayat RSUD Karawang. Meski tidak ada autopsi, saat ini polisi masih melanjutkan proses penyelidikan.
Komentar