KopiPagi.ID
  • Telisik
  • Tajuk Rencana
  • Tulisan Pembaca
  • Opini
  • Cerpen
  • Podcast
  • Telisik
  • Tajuk Rencana
  • Tulisan Pembaca
  • Opini
  • Cerpen
  • Podcast
Tidak ditemukan
Lihat semua hasil
KopiPagi.ID
Beranda Telisik

Kisah Sepasang Kekasih yang Mencintai Buku

Redaksi oleh Redaksi
7 Februari 2022
A A
Kisah Sepasang Kekasih yang Mencintai Buku

Ilham Maulana bersama rekan-rekan Perpustakaan Jalanan Karawang

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Manakala kita melintasi jalan di bawah jembatan penyebrangan yang berada di hadapan hotel Swissbell Karawang pada Rabu sore menjelang magrib, akan kita temukan deretan buku yang disusun sedemikian rupa untuk menarik perhatian para pelancong taman. Kalaulah kita lebih piawai dalam memandang, sepintas akan kita lihat juga Ilham Maulana dan Sofinah Rania Al Yassin.

Keduanya sangat pas kita sebut sebagai pasangan romantis abad ini di Karawang. Mereka adalah patron dan wujud impian luhur para pasangan yang saling menyukai sastra: memiliki perpustakaan bersama. Walaupun keduanya ini selektif dalam membaca dan merayakan buku, tapi buku-buku yang disuguhkan untuk pelancong taman ini beragam. Tidak melulu tentang sastra. Misalnya buku-buku Tere Liye dan Pidi Baiq serta penulis populer lain juga muncul.

Lima tahun lalu Ilham Maulana alias Mou menggabungkan dirinya ke komunitas perbukuan di Karwang, Pepustakaan Jalana Karawang (PJK). Sofinah Rania Al Yassin alias Sofi menyusul tiga tahun kemudian. Keduanya mulai menjalin hubungan sejak di tahun 2019. Sedikit selayang pandang, PJK adalah ruang berkegiatan yang muncul pada tahun 2016 dan berupaya untuk fokus pada persoalan minat baca, sastra dan kepenulisan.

Bagian penting dan klise dari setengah dekade hidup Mou dan di PJK ialah ia tujukan untuk mencari kesenangan dalam menjalin hubungan bersama kawan-kawan yang memiliki fokus dalam keberaksaraan. Jalan sunyi ini ditempuh Mou karena ia merasa menemukan kepuasan jika bertemu dengan rekan yang sama memulai di dunia kepenulisan. Saling merekomendasikan buku bacaan, diskusi buku seperti menjadi hadiah kecil dari kegiatan melapak buku.

Baca Juga

KONI Karawang Target Masuk 10 Besar di Porprov Jabar 2022

Disparbud Karawang Curhat Anggaran Pemeliharaan Kampung Budaya Ditolak Dewan

Elf Lindas Pemotor di Tamelang, 7 Meninggal, 10 Luka

Polisi Dalami Kemungkinan Korban Dibunuh dalam Kasus Bocah S

Mou dan Sofi merasa Karawang terkesan terbelakang karena tidak punya banyak perpustakaan alternatif. Keberadaan Perpustakaan Daerah pun dianggap mengkhawatirkan. Selain tingkat pembaca dan juga ketersediaan buku, kualitas buku yang disuguhkan sama mengerikannya juga. Masih ditemukan sebagian buku bajakan.

Hal lain yang sama mengkhawatirkan dengan hal di atas ialah keberadaan kotak literasi cerdas yang kebetulan titik lokasinya sama dengan tempat PJK berkegiatan. Kotak program pemerintah ini menjadi sarang serangga, dan berdebu. Padahal anggaran pemerintah mengucur ke sana untuk mengupah juru perlihara, tapi keberadaan dan fungsinya tidak jelas.

Atas perosalan itu Mou dan Sofi memiliki imajinasi hubungan yang berkaitan dengan buku, cita-cita bersama untuk merumahkan buku-buku PJK agar bisa menjadi ruang alternatif bagi para pembaca. Mirip-mirip seperti Shakespeare and Company, sebuah toko buku dan perpustakaan yang bertempat di Paris.

Keduanya ingin memiliki bangunan tetap sebagai perpustakaan alternatif, dan tak mesti mereka yang bertanggungjawab atas itu. Garis besar yang dibayangkan ialah tempat itu terbuka bagi pengunjung, seperti Klub Buku Petra. Komunitas bacaan yang memiliki ruang khusus untuk buku, dan memiliki keanggotaan yang berarti. Peminjam tak memerlukan kartu pinjaman perpustakaan seperti di tempat-tempat konvensional. Tidak ada denda atau juga salinan kartu identitas sebagai syarat. Tapi ruang yang murni menyuguhkan pengalaman membaca.

Sementara apa yang tumbuh di kebanyakan perpustakaan alternatif masa ini di Karawang, walau diakui Mou dan Sofi pandangannya sangat subjektif—selain ditopang pemerintah derah—terlalu mengandalkan buku sumbangan, sebuah hal yang dirasa kurang pantas. Aktivitas yang dibangun pun juga dirasa sama. Mou menyebut kegiatannya berkutat pada wilayah mengumpulkan anak-anak di taman baca, kemudian difoto.

Ruang imajitif yang terbatas dan jauh dari problem kompleksitas ini yang dijauhi PJK, tentu bukan berarti tak mengindahkan semangat dan gairah membaca anak-anak. Buku bacaan anak tetap hadir, tapi rekan-rekan yang berada dalam jejaring PJK juga saling mengembangkan diri dengan berbagai hal. Misalnya membangun kepercayaan diri dengan saling membagikan hasil tulisan. Cara-cara ini diyakini dapat memaksimalkan potensi diri setiap anggota komunitas.

Anak-anak membaca di lapakan buku PJK

Salah satu bentuk wadah untuk tulis-menulis misalnya seperti Lamun. Ruang terbuka bagi penulis baru tanpa selektifitas yang ketat. Program ini juga menjadi perayaan bersama dalam geliat sastra di Karawang. Meski saat ini masih dirasa kurang optimal karena belum sanggup untuk mengadakan pembahasan rutin yang bersifat inklusif membahas karya di Lamun. Sayangnya, ruang yang telah dibangun selama setahun ini jumlah kontributor terhitung lebih banyak dari luar daerah.

Karya sastra baik puisi maupun prosa yang muncul di Lamun sebetulnya berporos pada kearifan lokal, sejarah, sosial, tapi kurang diminati. Ini juga yang menjadi persoalan bagi Sofi yang merasa saat ini karya sastra yang dekat dengan pembaca cenderung kurang kritis, baik kepada pemerintahan maupun persoalan sosial dan lingkungan. Padahal karya sastra bisa menjadi salah satu medium penyadaran.

Lapisan ini juga yang memunculkan hal problematik bagi Mou, misalnya seperti rekan-rekan lain yang bergerak di ranah kemanusian. Gerakan literasi seperti PJK ini tidak dipahami sebagai salah satu ruang untuk menyampaikan hal yang bersifat penyadaran atas masalah di masyarakat. Padahal segala protes bisa disebutkan dan mengajak pembaca mengalami persoalan tersebut melalui medium beraksara.

Menurut Mou hal di atas tergambar manakala PJK mengadakan pameran seni bertajuk Ingatan Hitam. Sebuah pameran yang mengalihwahanakan cerita pendek Marin Aleida, penulis yang bergerak dalam ranah kemausiaan. Rekan-rekan yang selama ini bergerak di ranah isu kemanusiaan tak satu pun hadir di sana. Sementara ia dan rekan-rekan sejak tahun 2016 turut mendorong dan terlibat dalam isu-isu komunitas mereka. Pembaca puisi, pertunjukan teater, serta hal-hal lain yang bisa PJK lakukan.

Meskipun pada akhirnya beberapa upaya yang dilakukan PJK bersama dengan gerakan lain ini juga berjalan kurang baik. Sebut saja misalnya mempolitisir buku-buku dalam suatu kegiatan. Akhirnya hal-hal di atas ini menggarisi beberapa hal misalnya seperti penyadaran atas ketimpangan sosial, baik melalui sastra maupun langsung tidak saling menolong alias masing-masing.

Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

KONI Karawang Target Masuk 10 Besar di Porprov Jabar 2022
Telisik

KONI Karawang Target Masuk 10 Besar di Porprov Jabar 2022

18 Mei 2022
Disparbud Karawang Curhat Anggaran Pemeliharaan Kampung Budaya Ditolak Dewan
Telisik

Disparbud Karawang Curhat Anggaran Pemeliharaan Kampung Budaya Ditolak Dewan

17 Mei 2022
Elf Lindas Pemotor di Tamelang, 7 Meninggal, 10 Luka
Telisik

Elf Lindas Pemotor di Tamelang, 7 Meninggal, 10 Luka

15 Mei 2022

Komentar

TERPOPULER

  • Satu Meninggal, Begini Kronologi Bentrok LSM di Karawang

    Satu Meninggal, Begini Kronologi Bentrok LSM di Karawang

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Polisi Ungkap Lima Tersangka Bentrok LSM, Tentara: Jangan Coba-coba Ganggu Keamanan

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Pengusaha Nasi Padang Gor Panatayuda Dibunuh Istri Pakai Jasa Pembunuh Bayaran

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Guru SD di Karawang Kulon Keguguran Diduga Karena Kekerasan Fisik dari Orangtua Murid

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Dua Anggota Ormas Diserang Orang tak Dikenal di Alun-alun, Satu Meninggal, Satu Kritis

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tentang Kopipagi.ID
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan & Kerjasama
  • Karir

© 2021 kopipagi.id. All rights reserved

Tidak ditemukan
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Iklan dan Kerjasama
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi Kopi Pagi
  • Telisik

© 2021 kopipagi.id. All rights reserved

Jangan ditiru