Jalur arteri Kabupaten Karawang mulai dipadati pemudik motor. Dalam sehari, sejak Selasa (26/4) jam delapan malam, sampai Rabu (27/4) jam delapan pagi, sedikitnya 7.588 kendaraan roda dua melintasi posko mudik Terminal Tanjungpura Karawang. Pos Tanjungpura menghubungkan perbatasan Kedungwaringin Bekasi dan Kabupaten Karawang.
Jumlah ini meningkat dua kali lipat dari hari sebelumnya. Di hari Senin (25/4) jam delapan pagi, sampai Selasa (26/4) jam delapan malam, jumlah kendaraan roda dua yang melintasi pos Tanjungpura kurang lebih 3.285 roda dua.
Kepala pos Tanjungpura untuk Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Vircan menuturkan lonjakan kendaraan roda dua terjadi di jam-jam tertentu.
“Mulai meningkat di jam enam petang, waktu berbuka puasa. Sampai puncaknya menjelang waktu sahur. Kalau siang cenderung lengang. Mungkin karena pakai motor, kalau berangkat siang, cuaca panas, ditambah puasa. Makanya mereka pilih berangkat malam,” katanya di pos Tanjungpura, Rabu (27/4).
Lonjakan jumlah kendaraan roda dua yang dimulai sejak Senin sampai siang ini belum menimbulkan kemacetan. Pihaknya mengatakan, arus kendaraan masih bisa ditangani sehingga belum menimbulkan antrean kendaraan.
Kementerian memprediksi puncak kemacetan arus akan terjadi pada Kamis (28/4) dan Jumat (29/4).
“Ini kan di jalan nasional atau arteri didominasi kendaraan roda dua. Sedangkan roda empat menggunakan jalan tol. Tapi kalau sudah diberlakukan one way di jalan tol, kemacetan bisa terjadi karena roda empat dari arah Timur ke Barat menuju Jakarta akan dialihkan ke jalur arteri,” sambungnya.
Sementara itu, Vircan mengimbau pemudik tidak menggunakan kendaraan roda dua saat pulang ke kampung halaman.
“Ada fasilitas mudik gratis. Dari Kementerian Perhubungan pun ada mudik gratis. Diharapkan pemudik tidak menggunakan roda dua,” katanya.
Bila terpaksa menggunakan roda dua, pihaknya meminta agar jangan memaksakan diri. Pengendara wajib beristirahat tiap dua jam sekali.
“Motor jangan lebih dari dua orang, barang bawaan jangan melebihi dimensi panjang dan lebar motor, apalagi memakai kayu atau bambu, itu membahayakan diri sendiri,” tutupnya.
Komentar