Selama pandemi COVID-19, harta kekayaan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana bertambah Rp 1,4 miliar. Berdasarkan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) yang dikeluarkan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) per Desember tahun 2020, harta kekayaan orang nomor satu di Karawang ini mencapai Rp 22.313.046.868. Sementara per Desember tahun 2019, harta kekayaan Bupati mencapai Rp 20.906.749.511.
Berdasarkan LHKPN, pada 2020 Cellica membeli tanah seluas 1.130 meter dan bangunan seluas 349 meter di Bandung Barat. Tanah beserta bangunan itu dibeli Cellica menggunakan uang Rp 6 miliar. Namun di sisi lain, Cellica juga melepas aset berupa tanah dan bangunan senilai Rp 4,8 miliar.
Di tahun 2020, Cellica juga menambah harta kekayaan berupa surat berharga senilai Rp 250 juta. Bila ditambah surat berharga yang dilaporkan tahun 2019, saat ini harta kekayaan bupati dari kategori surat berharga sebesar Rp 830 juta.
Saat ini bupati memiliki satu unit Mercedes Benz C200 Avantgarde, satu unit Toyota Alphard, satu Toyota Innova, satu Mini Cooper Hatch, dan satu unit motor Yamaha Xmax. Ia juga memiliki empat bangunan berikut tanah yang tersebar di Bandung dan Karawang.
Sementara itu, harta kekayaan Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri yang dijuluki sebagai salah satu PNS terkaya di Karawang mengalami penurunan sebesar Rp 265.831.198. Per Desember 2019, harta Acep Jamhuri yang dilaporkan ke KPK adalah sebesar Rp 22.086.057.918. Sementara tahun 2020, harta Acep sebesar Rp 21.820.226.720.
Selama tahun 2020, Acep melepas tanah seluas 128 meter dan bangunan seluas 100 meter di Kabupaten Karawang dengan harga Rp 450 juta. Acep juga melepas aset berupa tanah seluas 1.369 meter di Bandung dengan harga Rp 873 juta.
Kepala Dinas Kesehatan Karawang tahun 2020 yang kini menjabat sebagai Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan pada Sekretariat Daerah Karawang, Nanik Jodjana mencatat kenaikan kekayaan signifikan. Selama pandemi, harta kekayaan Nanik melonjak sampai Rp 1,14 miliar.
Pada laporan Desember 2019, harta kekayaan Nanik mencapai Rp 37.231.648.227. Sedangkan pada Desember 2020, harta Nanik mencapai Rp 38.380.360.703. Kekayaan Nanik menyalip kekayaan Bupati Cellica dan Sekda Acep Jamhuri.
Selama satu tahun pandemi, Nanik menambah kekayaan berupa harta bergerak lainnya senilai Rp 35.752.775. Surat berharga senilai Rp 187.882.153. Dan kas atau setara kas senilai Rp 946.822.047 atau hampir satu miliar rupiah. Di tahun yang sama, Nanik membeli satu unit mobil Honda HRV senilai Rp 240.000.000.
Sementara itu, tidak ada update harta kekayaan Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh. Ia belum lama jadi pejabat publik sehingga LHKPN-nya baru akan keluar akhir tahun nanti. Terakhir kali LHKPN-nya keluar adalah saat ia mendaftar sebagai kontestan Pilkada Karawang setahun lalu.
Terpisah, Direktur Utama KBC (Karawang Budgeting Control) Ricky Mulyana menuturkan, bertambahnya harta kekayaan pejabat di masa pandemi menandakan bahwa penjabat makmur.
“Artinya di saat rakyat susah dengan segala permasalahan, tapi sisi positifnya pejabat bisa meraup kekayaan dalam situasi sulit,” kata Ricky.
KBC mengingatkan agar para pejabat yang kekayaannya naik di masa pandemi untuk membuka sumber penghasilan. “Sumber penghasilan pejabat yang mengalami kenaikan harta kekayaan harus jelas itu dari mana saja.”
KBC mengingatkan pejabat untuk jangan sampai meraup keuntungan di tengah masyarakat yang sedang susah karena pandemi.
Komentar