24 warga Kabupaten Karawang terpapar COVID-19 varian Omicron. 21 di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri dan terpapar saat berada di luar Indonesia, sedangkan tiga sisanya terpapar dari transmisi lokal.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Karawang, dr. Yayuk Sri Rahayu menuturkan, 21 warga Karawang yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri saat ini masih diisolasi di Wisma Atlet Jakarta, dan belum kembali ke Karawang. Sedangkan tiga warga yang tertular dari transmisi lokal sudah dalam kondisi sehat dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Yang tiga orang ini, dua orang tidak bergejala, satu orang bergejala ringan. Masing-masing berprofesi sebagai dokter yang kontak erat dengan pasien Omicron dari Jakarta, satu orang merupakan pelamar kerja yang terkonfirmasi positif saat dites COVID-19, dan satu orang baru pulang dari perjalanan antar pulau dari Sumatera,” ungkap Yayuk, Kamis (27/1) sore.
Tiga orang ini terkonfirmasi positif setelah hasil tes spesimen dari Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Jawa Barat keluar.
“Waktu itu kami kirim 11 sampel dari Labkesda Karawang ke Labkesda Jawa Barat. Lima orang teridentifikasi positif Omicron. Satu orang merupakan warga Jepang, satu orang warga Bekasi, dan tiga orang warga Karawang,” imbuhnya.
Yayuk menambahkan, Dinas Kesehatan Karawang bakal mengirim sampel spesimen pasien COVID-19 yang memiliki nilai CT kurang dari 30 ke Labkesda Provinsi Jawa Barat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang masih mengandalkan fasilitas di Labkesda Jawa Barat untuk mengecek sampel Omicron. Itu mengapa diagnosa varian Omicron memerlukan waktu lebih lama.
Sementara itu, 21 warga Karawang positif Omicron yang merupakan pelaku perjalanan luar negeri rata-rata sudah mendapatkan vaksinasi. “Tiga orang belum pernah, lima orang dosis pertama, 12 orang dosis kedua, dan satu orang dosis ketiga atau booster.”
Yayuk mencurigai, ada kemungkinan telah terjadi transmisi lokal varian Omicron di Karawang. Selama tiga hari, per Selasa (25/1) sampai Kamis (27/1), terjadi penambahan angka positif sebanyak 43 orang. Dengan rincian hari Selasa sebanyak 11 orang, hari Rabu sebanyak 21 orang, dan hari Kamis sebanyak 11 orang.
“Ada kenaikan drastis COVID-19. Bisa jadi membludak (angka terkonfirmasi positif COVID-19) karena efek Omicron. Tapi belum keluar hasil cek Omicron-nya,” sambung Yayuk.
Yayuk menerangkan, penambahan angka 43 orang berasal dari banyak klaster. Yang paling banyak merupakan klaster industri.
“Ada yang karyawan, klaster keluarga, mahasiswa, guru,” terangnya.
Komentar