KopiPagi.ID
  • Telisik
  • Tajuk Rencana
  • Tulisan Pembaca
  • Opini
  • Cerpen
  • Podcast
  • Telisik
  • Tajuk Rencana
  • Tulisan Pembaca
  • Opini
  • Cerpen
  • Podcast
Tidak ditemukan
Lihat semua hasil
KopiPagi.ID
Beranda Tajuk Rencana

Seri Jawara Kopipagi, Upaya Kami Menulis Kisah para Jagoan

Redaksi oleh Redaksi
10 September 2021
A A
Seri Jawara Kopipagi, Upaya Kami Menulis Kisah para Jagoan
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Banyak yang mengira puisi Krawang-Bekasi (ditulis sesuai ejaan dalam buku “Aku Ini Binatang Jalang” terbitan Gramedia Pustaka Utama tahun 2014) menggambarkan Karawang secara utuh. Perkiraan itu keliru dan benar sekaligus.

Karawang dalam puisi itu tidak disebut sebagai letak geografis. Karawang dalam Krawang-Bekasi mewakili sebuah peristiwa berdarah. Ia tidak menggambarkan kultur dan kondisi masyarakat Kabupaten Karawang. Ia “hanya” menggambarkan kengerian pembunuhan massal yang kebetulan terjadi di Karawang.

Puisi Krawang-Bekasi dibuat di tahun 1948. Tahun di mana Chairil sudah memboyong istri dan anaknya ke Jakarta. Tidak ditulis di Karawang.

Ada satu puisi yang kemungkinan ditulis di Karawang dan bisa jadi menggambarkan karakter masyarakat Karawang. Judulnya: “Malam (Thermopylae)”.

Baca Juga

Lagi, Perumdam Tirta Tarum Karawang Raih BUMD Awards 2022

Demi Masa, Tak Cukup Disebut Juru Tulis

Wartawan Karawang dan Pandemi: Tetap Mengabarkan, Bukan Mengaburkan

Hari Pers Nasional 2022: Lebih Cepat Naik, Tidak Berarti Lebih Baik

Pada tahun 1945, Chairil menulis Malam (Thermopylae). Kuat dugaan, puisi ini ditulis Chairil ketika bolak-balik Jakarta Karawang. Mencekamnya peperangan yang terjadi di Jakarta dan Karawang mengingatkan Chairil pada peristiwa pertempuran Thermopylae. Perang tiga hari tanpa henti antara Yunani dan Persia pada tahun 480 sebelum Masehi.

Mulai kelam
belum buntu malam,
kami masih saja berjaga
-Thermopylae?-
-jagal tidak dikenal?-
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam
hilang…

 

Di dunia modern, peperangan Yunani yang dipimpin Leonidas melawan Persia diabadikan dalam film berjudul “300”. 100 ribu (sumber lain mengatakan 150 ribu) pasukan Persia di bawah komando Kaisar Xerxes berniat mengepung Yunani. Di Thermopylae, celah pesisir sempit menuju Yunani, pasukan Persia dihadang tujuh ribu tentara Yunani. 300 di antaranya adalah orang Sparta. Selama tujuh hari, Yunani mampu menahan gempuran Persia meski kalah jumlah. Bila pengkhianatan warga lokal bernama Ephialtes tidak dihitung, bisa jadi pasukan Persia bakal balik kanan membawa kekalahan.

Melalui sajak Malam, Chairil membandingkan tentara rakyat di Karawang dengan pasukan Yunani. Dalam bayangan Chairil, orang Karawang dan orang Yunani sama-sama tahan gempuran, sama-sama nekat, sama-sama punya prinsip “yang penting pukul dulu, kalah menang urusan belakangan”.

Barangkali memang begitu. Untuk urusan melawan, warga Karawang jagonya. Tidak peduli sebanyak dan sekuat apa lawan, warga Karawang akan terus maju. Orang Karawang itu heuras genggerong. Selalu tidak mau kalah.

Kultur masyarakat Karawang diwakili oleh sajak Malam yang ditulis Chairil Anwar, bukan oleh Krawang-Bekasi.

Sebagai masyarakat yang jago melawan, tentu ada banyak sekali nama-nama jagoan. Bupati Karawang pertama, Adipati Singaperbangsa, adalah salah satunya. Sampai sekarang, nama Singaperbangsa lekat dengan kesaktian, wibawa, dan kekuatan. Boleh jadi Adipati Singaperbangsa ada dalam urutan pertama daftar para jagoan Karawang. Daftar terus memanjang diisi nama-nama besar. Sampai sekarang.

Dalam seri jawara, redaksi Kopipagi.id akan menemui beberapa nama-nama dalam daftar tersebut. Para jagoan itu bisa saja seorang kriminal, atau orang baik-baik. Kami akan tulis riwayatnya agar kita bisa membacanya secara jernih. Kami percaya seorang penjahat tidak dilahirkan dengan sifat jahat. Selalu ada cerita di balik perbuatan jahat para jagoan, kami akan menuliskannya untuk anda.

Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Lagi, Perumdam Tirta Tarum Karawang Raih BUMD Awards 2022
Tajuk Rencana

Lagi, Perumdam Tirta Tarum Karawang Raih BUMD Awards 2022

21 April 2022
Gedung Pemkab Disegel Mahasiswa: Tuntut Evaluasi Program Karawang Cerdas
Tajuk Rencana

Demi Masa, Tak Cukup Disebut Juru Tulis

28 Februari 2022
Wartawan Karawang dan Pandemi: Tetap Mengabarkan, Bukan Mengaburkan
Tajuk Rencana

Wartawan Karawang dan Pandemi: Tetap Mengabarkan, Bukan Mengaburkan

27 Februari 2022

Komentar

TERPOPULER

  • Satu Meninggal, Begini Kronologi Bentrok LSM di Karawang

    Satu Meninggal, Begini Kronologi Bentrok LSM di Karawang

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Polisi Ungkap Lima Tersangka Bentrok LSM, Tentara: Jangan Coba-coba Ganggu Keamanan

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Pengusaha Nasi Padang Gor Panatayuda Dibunuh Istri Pakai Jasa Pembunuh Bayaran

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Guru SD di Karawang Kulon Keguguran Diduga Karena Kekerasan Fisik dari Orangtua Murid

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Dua Anggota Ormas Diserang Orang tak Dikenal di Alun-alun, Satu Meninggal, Satu Kritis

    0 berbagi
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tentang Kopipagi.ID
  • Redaksi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Iklan & Kerjasama
  • Karir

© 2021 kopipagi.id. All rights reserved

Tidak ditemukan
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • Iklan dan Kerjasama
  • Kebijakan Privasi
  • Kontak Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi Kopi Pagi
  • Telisik

© 2021 kopipagi.id. All rights reserved