Kebakaran di gedung Cyber 1, Kuningan, Jakarta Selatan, 2 Desember lalu membawa efek buruk bagi kami. Situs kopipagi.id tidak dapat diakses. server yang kami sewa berada di gedung itu, memang tidak ikut terbakar, namun komputer server tersebut berada di ruangan yang kena segel police line.
Segala cara kami upayakan agar secepatnya kami menyapa dan menjangkau pembaca. Baru semalam, kabar baik itu datang. Tim IT kami mengirim tampilan layar kopipagi.id dengan caption: horeeee.
Akhirnya kopipagi.id pulih kembali. Senang rasanya bisa bertemu lagi dengan pembaca.
Dari 2 Desember sampai 14 Desember, kami kehilangan banyak momentum. Kami mohon maaf telah melewatkan banyak berita menarik. Kami tahu, kami mengalami kerugian sangat banyak karena telah membuat pembaca menunggu. Kami minta maaf. Kami berjanji setelah ini kami akan berbenah, termasuk membuat mekanisme “penyelamatan” atau “backup” agar ke depan peristiwa seperti ini tidak terulang kembali.
Kami akan tetap konsisten dengan apa yang kami percayai sejak awal berdirinya kopipagi.id.
Kami akan mengulang kembali teks dan kalimat pertama yang kami unggah tepat saat kopipagi.id diluncurkan:
Kehadiran kami di Kopipagi.id sejak awal tidak diniatkan buat melakukan hal-hal besar. Hal-hal besar seperti keadilan, misalnya, adalah selaput tipis di langit yang makin menjauh tiap kali dikejar. Kami ingin membumi sebagaimana secangkir kopi pagi di meja warung kopi, di teras depan rumah, di ruang-ruang sempit.
Kalau bisa, kami ingin jadi kerikil-kerikil kecil dalam sepatu penguasa. Kecil, kecil sekali. Kau bisa ganti kata “penguasa” dengan apa saja yang menurutmu besar dan berkuasa, kami tetap berada di dalam sana.
Sebagai kerikil, kami bisa disingkirkan kapan saja. Saat itu terjadi, kami tahu telah memihak kebenaran.
Komentar