(DI SEBUAH MOBIL YANG MELAJU KE LOKASI BANJIR)
AJUDAN
Pak, semua sudah disiapkan
BUPATI
Wartawan sudah di lokasi?
AJUDAN
Siap sudah, pak. 10 media nasional seperti yang bapak mau. 30 media lokal. Pak kadis juga sudah menyiapkan tenda, spanduk, beras, dan sembako. Semua sudah dipasang potret muka bapak, sesuai arahan bapak. Kita nanti turun di rumah pak lurah, begitu bapak turun dari mobil, pejabat di kecamatan akan menyambut bapak, nanti bapak langsung sambutan.
BUPATI
Saya mau sambutan saya disiarkan live di stasiun tivi lokal. Tolong nanti disetting warga buat tepuk tangan dan mengelu-elukan nama saya.
AJUDAN
Siap pak, sesuai arahan bapak.
BUPATI
Setelah itu apalagi?
AJUDAN
Habis sambutan, bapak nanti naik perahu karet yang sudah disiapkan dinas. Perahu akan menuju satu rumah dua lantai, warna merah, di sana sudah menunggu satu keluarga lengkap. Ayah, ibu, dan dua anak, menunggu bapak. Bapak bersama pak camat didampingi bu Sekda nanti menyerahkan dua plastik sembako secara simbolis.
BUPATI
Banjirnya berapa meter? kalau baju saya kotor bagaimana?
AJUDAN
Beres pak. Kami sudah siapkan pelampung buat bapak. Banjirnya sekepala orang dewasa lebih sejengkal dikit. Bapak nanti menyerahkan bantuan dari atas perahu, biar kepala keluarga nanti yang menerima dari lantai dua rumahnya. Hasilnya bakal fotogenik, seperti arahan bapak.
BUPATI
Pastikan semua kamera wartawan mengarah ke saya ya. Wartawan sudah beres, kan?
AJUDAN
Beres seberes-beresnya pak. Saya sudah kontak tiga pimpinan redaksi koran lokal. sudah di-booking satu halaman penuh warna buat kegiatan ini.
BUPATI
Mantap. Kamu memang bisa diandalkan. Bulan depan kamu saya promosikan. Bilang saja ke pak Anwar, atas arahan saya.
AJUDAN
Siap pak, terima kasih atas perhatian bapak selama ini.
(BUPATI MENGAMBIL PONSEL, BICARA DENGAN SESEORANG DI SEBERANG)
BUPATI
Halo nak
ANAK BUPATI
Iya pah. Papah masih kerja?
BUPATI
Masih. Kamu sudah makan? 15 menit lagi nyalakan tivi ya. Papah mau siaran langsung. Kamu harus bangga punya ayah seperti papah. Ajak teman-teman kamu buat nonton tivi juga. Di channel biasa ya.
ANAK BUPATI
Aku belum makan, pah. Bu Nujem gak bisa ke rumah dinas. Tadi pagi sudah izin. Semalam rumahnya kebanjiran, dia katanya mau mengungsikan barang berharga ke rumah tetangga.
BUPATI
Lho? Di kulkas ada apa? Kamu harus makan, nak. Jangan pesan Gofood ata Grabfood. Tidak higienis. Takut kamu kena Covid.
ANAK BUPATI
Di kulkas tidak ada apa-apa, pah. Tapi di beranda banyak beras dan sembako. Ada gambar papahnya.
BUPATI
Lho jangan makan itu.
ANAK BUPATI
Tapi ada gambar papahnya. Dan cuma di situ papah terlihat tersenyum bahagia. Beda kalau di rumah, bawaannya marah terus. Ingin aku seperti ini, ingin aku seperti itu, ingin aku jadi ini, ingin aku jadi itu. Aku harus begini. Aku harus begitu.
BUPATI
Nak, berasnya jelek. Minyak gorengnya juga, sardennya juga, semuanya jelek.
ANAK BUPATI
Kalau jelek kenapa dibagikan, pah?
BUPATI
Kalau bagus buat kita.
ANAK BUPATI
Pah, aku lapar.
BUPATI
Nanti papah kirim Satpol PP buat menghapus lapar kamu.
(AJUDAN MEMINTA SOPIR MENYALAKAN MOBIL, JADWAL HARI INI PADAT SEKALI)
*
Oleh: Alfozi Riri
Komentar